Perayaan Semesta, Berpesta Kata di Malam Puisi Batam, November 2013

“…Aku kamu dan dia, dia orang yang tidak kamu kenal
Terkadang bahagia datang melalui sebuah pesan
Dan sekelumit duka kemudian sirna bersama nikmatnya seteguk kopi pahit
Lalu pada sebuah meja kita mendudukkan perkara cinta dan logika
Mari mengurai rasa,pada malam ini kita berpesta kata…”

Seusai tiga buah lagu yang dinyanyikan secara akustik oleh Freakas Band sebagai pembuka, dua pemandu acara cantik dari tim #MalamPuisiBatam, Wiwik Lestari (@aishawealiey) dan Nilam Alvionita (@NilamVionita) memulai acara dengan sajak pendeknya.

Melalui obrolan santai dua pemandu ini mengulas kembali tentang asal muasal #MalamPuisi, bahwa kegiatan ini adalah murni suatu gerakan bukan sebuah organisasi sosial. #MalamPuisi yang notabene berasal dari Pulau Bali terbentuk dari gagasan para pecinta puisi yang ada di Pulau Bali, digawangi oleh Putu Aditya Nugraha (@commaditya) dan teman-temannya.

Berangkat dari keinginan menjadikan “Puisi” sebagai “Tradisi” sekawanan penulis muda ini mulai bergerilya mensosialisasikan #MalamPuisi di jejaring sosial “Twitter” yang kemudian menjadi luar biasa hingga sekarang sudah mencapai 25 kota di Indonesia.

Di Batam, #MalamPuisi diasuh oleh dua komunitas besar di Batam, Bengkel Sabda (@bengkel_sabda) dan Freedom Writer Batam (@FWBatam) oleh beberapa anggotanya yang kemudian menyebut dirinya sebagai tim #MalamPuisiBatam.

Bertempat di Food Court Dermaga Culinary Paradise, Sukajadi, Batam, Sabtu 16 November 2013. Malam minggu itu lebih dari 13 pecinta sastra berdeklamasi dan juga musikalisasi puisi. Salah satu dari tamu spesial malam itu adalah Bapak Tarmizi dari Komunitas Rumahitam sebelum penampilannya beliau sedikit memberikan nasihat untuk para pecinta sastra. Beliau dengan bijaknya berkata “Jangan sebut Saya guru, jangan sebut Saya suhu, Saya biasa saja, sama seperti rekan-rekan. Bedanya saya telah memulai lebih dulu dan tidak pernah berhenti, karena bagi Saya orang yang tidak mencintai puisi adalah kawannya setan sebab Tuhan pun mengajak kita berpuisi melalui firman-Nya”.

Selain memberikan nasihat dan mengapresiasi gerakan #MalamPuisi ini, beliau juga berharap melalui kegiatan-kegiatan yang erat hubungannya dengan sastra maka akan bermunculanlah penulis-penulis handal dari Kota Batam.

Selain itu hadir juga “Bapak Kami” demikian rekan-rekan menyebutnya. Beliau adalah Bapak Aditia Rasyma Chaniago, yang juga merupakan salah satu dari Dewan Penasihat Komunitas Bengkel Sabda. Sosoknya yang “low profile” dan “berjiwa muda” membuat beliau banyak disenangi. “Sesibuk apapun, sempatkanlah waktu untuk menuliskan sajakmu, itu dapat mewakili segenap rasa atau pikiran-pikiran yang mengganggu”. “Jadi seperti curhat colongan gitu ya, Pak?” Pemandu acara spontan mengajukan pertanyaan, beliau hanya tersenyum saja.

#MalamPuisiBatam memang merupakan sebuah gerakan luar biasa yang dapat mengumpulkan berbagai komunitas pemuda di Kota Batam. Malam itu terlihat banyak sekali komunitas yang menghadiri perayaan semesta berpesta kata, selain dari Komunitas Bengkel Sabda dan Freedom Writer Batam, juga ada dari Komunitas Rumahitam, Komunitas Berbagi Nasi, Komunitas Teater Bumi Batam, CCRB, Komunitas Motor Jupiter Batam. Dari kalangan pelajar dan mahasiswa diantaranya pelajar dari SMK Kolese Batam, Universitas Batam, Universitas Riau Kepulauan, Universitas Putera Batam dan Politeknik Negeri Batam. Tidak ketinggalan dari media seperti Batam Pos, Haluan Kepri dan media online IsuKepri.com. Yang tidak luput dari sorotan,#MalamPuisiBatam yang kedua ini juga dihadiri langsung oleh Direktur Utama PT Sumatera Promotion Center, Bapak Andi beserta SPC Crew.

“Merenda kata,menjadikannya baitan doa…
Semoga yang apa-apa,bukan isapan semata…
Semoga yang apa-apa,kelak menjadi berguna…”

Sebuah sajak pendek dari pemandu acara mengakhiri perayaan semesta berpesta kata. Menyenangkan sekali berada diantara para pecinta puisi. Tunggu #MalamPuisiBatam bulan Desember yaaa… bocorannya kita akan #KaTamasya loh! (BS/Wiwik Lestari/@aishawealiey)

Be the first to comment

Leave a Reply