Bakti Sosial 23 Februari 2014 : Ciptakan Jejak-Jejak Kebaikanmu

Batam, 23 Februari 2014 — 2 tahun 8 bulan, jejak langkah perjalanan sekumpulan anak-anak muda Batam yang dengan bangga menamai diri mereka dengan sebutan Bengkel Sabda. Bukan tanpa makna, 2 tahun 8 bulan tetap konsisten dengan komitmen untuk menjadi komunitas yang berusaha melihat apa yang tersembunyi dan mendengar apa yang terucap lirih. Ibarat bayi, usia 2 tahun 8 bulan bukanlah usia yang tak rentan dengan berbagai temuan indikasi medis, sebuah masa dimana masih harus memerlukan pengawasan tentang tumbuh kembang dan eksplorasi pola berfikir.

Di 2 tahun 8 bulannya ini, dengan mengangkat tema “Silaturahmi dan Berbagi bersama masyarakat Pulau Tg. Pengapit, Tg. Linau dan Kampung Baru”, Komunitas Bengkel Sabda menyalurkan amanah yang telah dititipkan oleh para donatur untuk masyarakat Pulau Tg. Pengapit, Tg. Linau dan Kampung Baru.

Pulau yang terletak di Kelurahan Karas, Kecamatan Galang Kepulauan Riau ini ditempuh dengan 1 jam perjalanan darat dan 10 menit perjalanan laut. Satu hal yang sangat berkesan ketika tiba di Pulau yang terdiri dari 60 kepala keluarga ini yaitu antusiasme dan sikap penerimaan yang begitu luar biasa dari masyarakat setempat. Seperti yang disampaikan oleh sdri Raja Debby Wahyuni sebagai Ketua Panitia kegiatan bakti sosial edisi Februari kali ini dalam sambutannya “Selama 2 tahun 8 bulan kami menjalankan komitmen untuk berbagi, baru kali ini kami disambut dengan begitu luar biasa oleh masyarakat dengan iringan tabuhan rebana”.

“Terimakasih dan rasa salut yang luar biasa saya ucapkan kepada para donatur tetap Bengkel Sabda dan teman-teman Bengkel Sabda itu sendiri yang telah mempercayai kami mengemban amanah dalam menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita”, tutup sdri Debby Wahyuni dalam sambutannya.

Dan juga dalam Bakti sosial edisi Februari ini, kami menyisipkan kegiatan KISS (Kajian Islam Sebulan Sekali) rutin Bengkel Sabda dengan menggaet seorang Ustad kondang Batam yang menjadi favorit masyarakat setempat yaitu Ustad Muhammad Chandra. Dalam Tausiyahnya beliau berkata “Berbagi dari pulau ke pulau bukan karena masyarakat pulaunya tidak mampu, tapi bersilaturahmi sekaligus berbagi merupakan suatu bentuk kepedulian yang tidak semua orang miliki, jadi berbanggalah bagi yang saat ini ada disini dengan tujuan bersilaturahmi dan berbagi karena anda termasuk orang-orang yang terpilih”.

Kegiatan Bakti sosial itu sendiri diisi dengan pembagian 85 paket sembako untuk masyarakat Pulau Tg. Pengapit, Tg. Linau dan Kampung baru, pemberian bantuan material pembangunan Mesjid Baitur Rahim Pulau tg. Pengapit, pemberian struktur organisasi kepengurusan Mesjid Baitur Rahim Tg. Pengapit, pemberian 100 paket bingkisan snack anak-anak, soft education untuk anak-anak oleh sdri Wiwik Lestari, dan pelatihan rebana dan kompang untuk remaja dan ibu-ibu oleh sdri Desi Wahyuni.

Kawan… Jejak mu hari ini ditentukan oleh langkahmu dihari kemarin, dan jejakmu di hari esok ditentukan oleh langkahmu dihari ini. Melangkahlah di jalan kebaikan dihari ini agar kau bangga melihat jejak-jejak kebaikan yang telah kau tinggalkan di ke esokan harinya. Semangat berbagi. (BS/Desi)

Leave a Reply