Film ini berkisah tentang Dewa, Asmara, dan Zhongwen. Pernikahan Dewa dan Ra yang tinggal sebulan batal karena kesalahan besar yang dilakukan Dewa dan Anita. Dewa harus menikahi Anita yang terlanjur hamil dan menjalani hari-hari hampa pernikahan sampai bayinya Dewa kecil lahir. Dewa tetap menjaga cintanya untuk Ra, dengan harapan bisa menjalani kehidupan bahagia bersama Ra setelah bercerai. Kehidupan bahagia yang telah matang mereka rencanakan sebelum Dewa memperturutkan nafsunya pada wanita lain.
Namun Dewa tidak bisa menerima kenyataan, seumur hidupnya akan merawat Ra yang menderita APS. Sementara itu, Zhongwen, laki-laki Cina yang ditemui Asma di bus saat bertugas meliput di negeri tirai bambu, merasa menemukan Ashima pada diri Asma. Zhongwen menemukan hidayah melalui Asma. Dia rela dibuang keluarganya demi memeluk islam. Zhongwen menikahi Asma dalam kondisi sakit yang parah. Zhongwen mewujudkan cinta sejati bersama Asma seperti cinta Ahei pada Ashima.
Tiba-tiba saya berfikir, adakah Zhongwen untukku? Tapi yang lebih penting bisakah aku setegar Asma dan tetap berpikir positif pada ketetapan Allah? Semoga Aamiin
Sebagian kecil kutipan yang menurut saya sederhana namun sangat bermaknanya
* Jangan membiarkan ketidak pastian memenjarakanmu pada kesedihan.
* Jika tak kau temukan cintamu, biarkan cinta menemukanmu.
* Cinta itu menjaga, tergesa-gesa itu nafsu belaka.
resensi oleh Irma Puspita
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.